Lost in Kuta, Bali. 2014

Cerita ini adalah lanjutan dari wisata keluarga ke Lombok kemarin. Ketika penerbangan pulang dan transit di Bali, Bapak dan Ibu langsung lanjut ke Jogja. Sedangkan aku tinggal di Bali. Hehehe
Sudah janjian dengan temanku Ajeng yang dulunya sama-sama tinggal di Jogja untuk menjemput di bandara.

Waktu kedatanganku hari kamis malam, besoknya jumat si Ajeng harus kerja dan aku tidak tahu harus kemana. Berbekal Waze dan motor si Ajeng, aku muter-muterin Bali sampai bosen, sampai kesasar-saasar, sampai punggung ini tak kuasa bertahan lebih lama mengendarai motor. Sekalian aja aku mampir toko oleh-oleh untuk membunuh waktu.
Buta jalan, daerah yang aku jamah hanya sekitar Kuta, Legian, dan sedikit Denpasar. Hingga akhirnya aku menyerah dan memilih untuk belik ke kantor temanku dan leyeh-leyeh disana.

Pulangnya kami menemukan Garage Sale yang diselenggarakan oleh sekumpulan wanita sepertinya dari Hongkong. Semua barang dijual. Mulai dari perabot dapur, tas, sepatu, baju, elektronik, bahkan kamera DSLR pun ikut dijual. Kami menyempatkan mampir dan melihat-lihat, tentunya sedikit berbelanja.


Besoknya Ajeng mengajakku untuk datang ke acara potong gigi sahabatnya.  Penasaran juga acaranya gimana jadi ikut aja. Tapi sayangnya waktu sampai prosesinya sudah selesai dan kami tinggal makan makan saja hehe..

Destinasi selanjutnya adalah Hutan Mangrove. Lokasinya bagus banget buat nyore. Sayang sekali banyak sampahnya dan bau. Tapii tempat ini wajib banget untuk dikunjungi.





Hari terakhir di Bali, kami habiskan ke Pantai Sanur untuk melihat sunrise. Pantai Sanur adalah spot terbaik di Bali untuk melihat sunrise di pantai karena Pantai Sanur ini tepat menghadap ke Timur.


Setelahnya kami lanjut ke Pasar Sukowati. Puas-puasin belanja disini deh soalnya murah-muraaahh... Kain songket rang-rangnya cakep-cakep juga. Harga mulai dari 50.000 sampe jutaan pun ada.

Mumpung hari masih panjang, kami lanjut jalan ke Pantai Pandawa yang ada di ujung selatan Bali. Niatnya sunset-an tapi ternyata tertutup tebing. Alhasil cuma leyeh leyeh manja di kursi dengan sewa 50.000/jam sambil makan jagung bakar. Menjelang malam kami kembali ke Denpasar diiringi langit yang jingga.

Setelah 4 hari 3 malam ngebolang di Bali, besoknya pulang ke Jogja dapet bonus live pemandangan Kawah Ijen tanpa harus capek-capek daki. hehe



Thank you Uut-Ajeng dan Mas Ogie yang sudaah jadi host selama ngilang di Bali :D

Comments

Popular Posts