Wisata Kota Mataram, Lombok. Sept 2014

Perjalanan kali ini berbeda dengan perjalanan yang lain karena kali ini partnerku adalah Bapak dan Ibu. Sangat disayangkan Mas ku tidak bisa bergabung karena diluar kota :(
Tujuan utama trip ini adalah nungguin Bapak yang lagi dinas di Mataram - Lombok. haha. Kami para cewek nggak mau ditinggal sendirian di Jogja akhirnya ikut nyusul.
Singkat cerita aku dan Ibuku mendarat dengan selamat di Lombok dan langsung menuju ke hotel menggunakan Damri andalan. Bapak sudah di Mataram sejak beberapa hari sebelumnya.
tarifnya masih sama, 20.000/orang dari bandara ke Kota Mataram
Besoknya Bapak kerja, aku dan Ibu bingung mau kemana akhirnya menyewa motor dan muter-muter mengandalkan Waze :D Lokasi wisata yang kami datangi cuma disekitar Kota Mataram dan mudah dijangkau dengan motor.
Tujuan pertama adalah Museum NTB. Banyak benda seni yang bisa dilihat. Retribusinya 5000/orang.
gaya dulu boleh lah
Setelah Museum NTB, kami ke kawasan Ampenan. Kawasan Ampenen ini layaknya kota tua Semarang dan Jakarta. Banyak bangunan lawas peninggalan jaman penjajah dulu. Kebanyakan dimanfaatkan untuk menjadi pabrik. Ada juga Pantai Ampenan, pantai pasir hitam yang masih bersih di pesisir barat Lombok. Retribusinya cukup bayar parkir motor 2000/motor.


Kami hanya duduk duduk dipinggir pantai. Lanjut jalan lagi, setelah pake nyasar-nyasar karena Waze yang agak susah diandalkan, akhirnya kami sampai di Taman Mayura. Disarankan kalau datang kesini agak sorean, soalnya puanasss banget. Di taman ini ada kolam yang besar untuk ibadah umat Hindu. Ada satu tempat yang ditutup oleh gerbang yang merupakan kawasan sakral. Retribusinya 5000/motor.
source: google
Tidak jauh dari Taman Maruya, ada Pura Meru. Di Pura Meru diwajibkan memakai selendang yang disediakan oleh petugas. Retribusinya cukup mahal yaitu 20.000/orang sudah mendapatkan selendang namun belum include parkir. Di Pura Meru banyak bangunan awesome nan magis. Mau foto sampai gak berani deket-deket haha.
how tiny I am!
Merasa kepanasan, akhirnya kami memutuskan untuk ngadem di Mataram Mall dan berakhir bobok siang di hotel. Haha.. Tapi lagi enak-enaknya gegoleran, Bapak datang dan mengajak ke Bukit Malimbu - Senggigi. Oke siap dan cussss pakai 2 motor...

Setelah melewati jalan meliuk-liuk dan menanjak selama hampir 45 menit, akhirnya kami tiba di Bukit Malimbu. Masih terlalu siang untuk melihat sunset. Tapi gapapa, tetep cakep kok. :D


Merasa belum puas melihat keindahan Lombok, Bapak memutuskan nyebrang ke Gili Trawangan. Damn... padahal nggak bawa baju ganti dan sudah hampir jam 17.00 WITA. Kapal penyebrangan terakhir jam 17.30 maka kamipun ngebuttt menuju Pelabuhan Bangsal untuk nyebrang ke Gili Trawangan. Puji Tuhan masih ada kapal terakhir yang mau mengangkut kami. Setelah menitipkan motor, kami menyeberang dengan tarif 15.000/orang langsung bayar ke kapten kapal. Kalau lewat loket cuma 13.000/orang.
Perlahan tapi pasti kapal mulai menyebrang ke Gili Trawangan. Beruntung waktu itu kemarau jadi ombak dan angin tidak terlalu besar. Cukup rawan nyebrang kalau sudah malam.
Sunset di Pelabuhan Bangsal
sampai Gili Trawangan sudah malam
Bisa dibilang kemaleman ketika sampai di Gili Trawangan. Kami langsung menyewa sepeda di dekat Pelabuhan Trawangan dengan harga 50.000/sepeda bisa dipakai 24jam full. Setelah itu kami makan di Pasar Seni dan muter-muter sebentar sebelum akhirnya mencari penginapan. Karena dadakan, kami mendapat kamar 200.000/kamar di isi 3 orang. Fasilitasnya hanya bed dan kamar mandi dalam. Malam itu kami memutuskan tidur cepat demi bisa bangun pagi untuk melihat sunrise dari Rinjani.
Paginya kami bangun jam 04.00 dan keluar penginapan sekitar 04.30 membawa sepeda. Tujuan kami pantai disekitar pelabuhan yang langsung menghadap Pulau Lombok dan terlihat siluet Gunung Rinjani...

Nunggu sekitar 45 menit, warna langit dari biru tua berubah menjadi jingga. Perlahan-lahan matahari muncul dari balik Rinjani. This is the best sunrise I ever seen.
nunggu sunrise
foto-foto ini gak ada apa-apanya, kamu harus ngerasain sendiri pokoknya!
Puas tersihir sunsire Trawangan, kami memutuskan untuk sepedaan keliling pulau. Mumpung masih pagi dan belum terlalu panas. Keliling Gili Trawangan pakai sepeda nggak lama dan nggak capek. Pemandangannya bagus dan bikin betahh lama-lama.
udaranya masih segerrr

Kami tidak bisa berlama-lama di Gili Trawangan, karena mengejar flight jam 15.00. Nggak sempet renang, nggak sempet snorkeling. Padahal cuaca dan airnya byurable karena pas musin kemarau :(
Bagaimanapun, trip kali ini trip paling berkesan dan berbeda dari trip lainnya.

Lombok dan seisinya, I'll be back soon!!

Comments

Popular Posts