BROMO 2012
Perjalanan kali ini beneran backpacker. Mulai dari riweh-riweh nanya sana-sini soal itinerary sampai booking tiket kreta. Singkat cerita kami ber-10 (8 cewek dan 2 cowok) akhirnya fix berangkat ke Bromo di penghujung 2012. Dari 10 peserta tidak ada satupun yang pernah dan tahu tentang Bromo. Okayyyyyy, perjalanan ini cuma modal nekat dan info dari teman yang pernah kesana.
Day 1
Sekitar jam 21.00 kami berkumpul di Stasiun Lempuyangan Jogja. Setelah lengkap ber-10 kami masuk peron dan nunggu kereta Gaya Baru Malam jurusan Jogja-Surabaya Gubeng di dalem stasiun. Waktu itu harganya masih Rp 35.000,-
Day 2
Sampai Gubeng jam 02.00 pagi dan berkali-kali diusir petugas gak boleh tidur didalam stasiun. Akhirnya kami nggelandang aja di ruang tunggu luar peron. Beberapa tidur di kursi dan beberapa tidur di lantai nunggu sampai pagi datang.
Pagi pun datang, kami sarapan soto gerobak di sekitaran stasiun. Sebelumnya kami sudah membeli tiket komuter untuk menuju stasiun Wonokromo Rp 2000,- Setelah dipikir-pikir ternyata kalo dari Jogja kami sudah ngelewatin Stasiun Wonokromo. Tahu gitu kan turun dan gak capek2 nyasar sampai Gubeng. hahahah namanya juga buta arah :p
Sampai di STA Wonokromo langsung jalan kaki ke Terminal Bungur Asih yang cuma berseberangan doang. Pas turun dari jembatan penyebrangan, bus yang mau kita naikin udah siap cussss. Sambil lari dan tereak kami minta ditungguin. Akhirnya berhasil naik Bus Ladju jurusan Surabaya-Probolinggo dengan tarif Rp 20.000,- naik bus ini harus siap mabuk dan final destination berkali-kali. Anjirrr ugal-ugalan banget deh yang nyetir.
Setelah bertahan 2 jam di bus kematian tadi, kami sampai di Terminal Probolinggo. Sambil bersih-bersih di kamar mandi warung dan mengisi perbekalan (disarankan belanja logistik di sini karena di Bromo harga 2x lipat), saya dan beberapa teman nyari 'Bison' yaitu angkutan ELF untuk naik ke Bromo. Deal dengan harga Rp 25.000,- per kepala dan jangan lupa janjiann untuk di jemput lagi.
Selama perjalanan yang kurang lebih 1,5-2 jam kami melewati jalan berkelok-kelok dengan pemandangan yang wooooowww banget! Perbukitan dan sawah banyak tersebar dan bisa dinikmati secara cuma-cuma.
Sampai di 'atas' kami langsung mencari rumah untuk penginapan. Kami memutuskan untuk memilih rumah daripada kamar karena bisa masak sendiri dan lebih leluasa. Satu rumah dengan dua kamar tidur, 3 kasur dan dapur kami dapat dengan harga Rp 400.000,- dibagi 10 orang. Kami sekalian memesan jeep untuk sunrise dengan harga Rp 400.000,- dibagi 5 orang (1 jeep maksimal 5 orang)
Dirasa cukup untuk istirahat kami memutuskan untuk jalan-jalan. Ternyata dari penginapan ke gardu pandang hanya 5" jalan kaki. Kami nyore di sana sekalian makan malam di warung terdekat. Merasa sudah kedinginan, kami akhirnya pulang ke penginapan dan tidur.
Day 3
Bangun jam 04.00 dianggap kesiangan dan Bapak supir jeep sudah menggedor-gedor pintu. Bergegas-gegas naik jeep, segera juga jeep di pacu menuju penanjakan 2. Sayang sekali penanjakan 1 lagi di renov gara-gara erupsi beberapa waktu yang lalu. Karena kesiangan, jeep diparkir agak di bawah. Ostosmastis kami jalan kakinya agak jauh, jauh banget malahan. hiks.
Merasa nyaris mati, saya dan satu teman memutuskan naik kuda dengan tarif Rp 20.000,-
Jangan heran ya kalau selama jalan kaki kita diribetin sama Bapak-Bapak yang nawarin jasa nunggang kuda. Kirain begitu sampai atas langsung sampai di pos pendakian. ternyata harus naik tangga lagi. baahhh percuma banget naik kudanya -__-
Biar capeknya gak berasa, foto-foto dulu deh hahahaha
Perjuangan belum selesai, setelah berhasil melewati tangga ternyata sunrise hampir habis :( dan berkabut. Kecewa dan putus asa kami cuma duduk-duduk aja sambil istirahat. Ternyata Tuhan masih sayang sama kami dan kabut pun menyingkir. Sekali lagi kami cuma bisa mlongo. pemandangannya ajibb banget. Gunung Batok, Kawah Bromo, dan Mahameru kelihatan semuanya.
Sekali lagi rombongan kami di "opyak-opyak" sama bapak sopir jeep disuruh cepetan turun untuk melanjutkan perjalanan. Ya maap Pak, habisnya nikmat banget duduk santai sambil ngelihatin pemandangan yang ajib. hehehe
Perjalanan lanjut ke Savana dan Bukit Tubby. Dibilang begini karena bukitnya menyerupai rumah teletubbies. Kami datang saat habis musim kemarau, sehingga rumputnya masih kuning. Coba datang saat peralihan musim hujan ke kemarau, rumputnya hijau tapi hujan sudah tidak turun. Rumput kuning ini bak permadani emas. Nggak kalah keren dari rumput hijau. Hahahah
Namanya belom sarapan, ada tukang bakso mangkal langsung aja beli. Cuma Rp 5000,- tapi ya gitu, tidak higienis.
Puas foto-foto, kami pindah ke Pasir Berbisik. Lucu banget, di tempat ini memang cuma pasir tapi pas kita diem, kita bisa denger desiran pasir yang kena angin menimbulkan suara seperti bisikan gitu. Tempatnya bagus juga untuk foto-foto hahahaha
Destinasi terakhir: Kawah Bromo. Jeep cuma bisa sampai parkiran aja. Padahal dari parkiran ke kawah itu jauh dan jalannya berpasir. Yang gak mau capek bisa naik kuda dengan tarif Rp 100,000,- PP. Mahal akhirnya kami jalan kaki walaupun sambil ngeluh-ngeluh capek. Awalnya track cuma kaya lapangan, lama-lama kaya bajingan. soalnya nanjak terus T_T
Finally! sampai di tangga juga. sudah capek masih harus naik tangga. Kepalang basah sudah sampai sini masa gak naik ke kawah. Pelan-pelan kami mulai menaiki tangga dan tak berapa lama pun sampai juga. Diatas cuma ada pasir doang sih, tapi sekali lagi pemandangannya bikin takjubbb!
Puas menikmati ciptaan Tuhan di Bromo, kami kembali ke penginapan. Mandi, makan siang, dan beres-beres. Kami dijemput Bison jam 12.00 dan tiba di Stasiun Probolinggo sekitar jam 14.00. Nasib buruk menimpa kami yang ternyata ketinggalan Bus Eka jurusan jogja yang berangkat jam 12.00. Padahal bis selanjutnya baru ada jam 18.00. Muter-muter di terminal kami memutuskan naik travel dengan tarif Rp 70.000 per kepala yang juga berangkat jam 18.00 -__-
Ya sudah kami cuma istirahat mulai dari makan sampai main remi di warung terminal sampai akhirnya Travel siap berangkat.
Day 4
Subuh sekitar jam 04.30 kami sudah sampai di Jogja. Berpisah di perhentian masing-masing. :)
Yang harus dipersiapkan:
Perjalanan abrakan alias tanpa persiapan ternyata seru juga. Murah meriah karena satu orang kira-kira gak sampai Rp 500.000,- tapi udah dapet pengalaman keren dan tak terlupakan yang lokasinya gak terlalu jauh dari Jogja :)
Total Pengeluaran YOGYAKARTA - BROMO
Jogja - Surabaya: KA. Gaya Baru Malam 11.00-02.00 Rp 35.000,-
Gubeng - Wonokromo: KA. Komuter Rp 2.000,-
Bungur Asih - Probolinggo: Bus Ladju Rp 20.000,-
Probolinggo - Bromo: Bison (Elf) Rp 25.000,-
Penginapan: Rumah Rp 400.000 diisi 10 orang Rp 40.000,-
Jeep: 400.000 diisi 5 orang Rp 80.000,-
Bromo - Probolinggo: Bison (Elf) Rp 25.000,-
Probolinggo - Jogja: Travel Rp 70.000,- (+)
TOTAL Rp 297.000,-
*)biaya ini diluar pengeluaran untuk makan, rokok, kuda, dan souvenir
Day 1
Sekitar jam 21.00 kami berkumpul di Stasiun Lempuyangan Jogja. Setelah lengkap ber-10 kami masuk peron dan nunggu kereta Gaya Baru Malam jurusan Jogja-Surabaya Gubeng di dalem stasiun. Waktu itu harganya masih Rp 35.000,-
Day 2
Sampai Gubeng jam 02.00 pagi dan berkali-kali diusir petugas gak boleh tidur didalam stasiun. Akhirnya kami nggelandang aja di ruang tunggu luar peron. Beberapa tidur di kursi dan beberapa tidur di lantai nunggu sampai pagi datang.
Pagi pun datang, kami sarapan soto gerobak di sekitaran stasiun. Sebelumnya kami sudah membeli tiket komuter untuk menuju stasiun Wonokromo Rp 2000,- Setelah dipikir-pikir ternyata kalo dari Jogja kami sudah ngelewatin Stasiun Wonokromo. Tahu gitu kan turun dan gak capek2 nyasar sampai Gubeng. hahahah namanya juga buta arah :p
Sampai di STA Wonokromo langsung jalan kaki ke Terminal Bungur Asih yang cuma berseberangan doang. Pas turun dari jembatan penyebrangan, bus yang mau kita naikin udah siap cussss. Sambil lari dan tereak kami minta ditungguin. Akhirnya berhasil naik Bus Ladju jurusan Surabaya-Probolinggo dengan tarif Rp 20.000,- naik bus ini harus siap mabuk dan final destination berkali-kali. Anjirrr ugal-ugalan banget deh yang nyetir.
Setelah bertahan 2 jam di bus kematian tadi, kami sampai di Terminal Probolinggo. Sambil bersih-bersih di kamar mandi warung dan mengisi perbekalan (disarankan belanja logistik di sini karena di Bromo harga 2x lipat), saya dan beberapa teman nyari 'Bison' yaitu angkutan ELF untuk naik ke Bromo. Deal dengan harga Rp 25.000,- per kepala dan jangan lupa janjiann untuk di jemput lagi.
Selama perjalanan yang kurang lebih 1,5-2 jam kami melewati jalan berkelok-kelok dengan pemandangan yang wooooowww banget! Perbukitan dan sawah banyak tersebar dan bisa dinikmati secara cuma-cuma.
Sampai di 'atas' kami langsung mencari rumah untuk penginapan. Kami memutuskan untuk memilih rumah daripada kamar karena bisa masak sendiri dan lebih leluasa. Satu rumah dengan dua kamar tidur, 3 kasur dan dapur kami dapat dengan harga Rp 400.000,- dibagi 10 orang. Kami sekalian memesan jeep untuk sunrise dengan harga Rp 400.000,- dibagi 5 orang (1 jeep maksimal 5 orang)
Dirasa cukup untuk istirahat kami memutuskan untuk jalan-jalan. Ternyata dari penginapan ke gardu pandang hanya 5" jalan kaki. Kami nyore di sana sekalian makan malam di warung terdekat. Merasa sudah kedinginan, kami akhirnya pulang ke penginapan dan tidur.
Day 3
Bangun jam 04.00 dianggap kesiangan dan Bapak supir jeep sudah menggedor-gedor pintu. Bergegas-gegas naik jeep, segera juga jeep di pacu menuju penanjakan 2. Sayang sekali penanjakan 1 lagi di renov gara-gara erupsi beberapa waktu yang lalu. Karena kesiangan, jeep diparkir agak di bawah. Ostosmastis kami jalan kakinya agak jauh, jauh banget malahan. hiks.
Merasa nyaris mati, saya dan satu teman memutuskan naik kuda dengan tarif Rp 20.000,-
Jangan heran ya kalau selama jalan kaki kita diribetin sama Bapak-Bapak yang nawarin jasa nunggang kuda. Kirain begitu sampai atas langsung sampai di pos pendakian. ternyata harus naik tangga lagi. baahhh percuma banget naik kudanya -__-
Biar capeknya gak berasa, foto-foto dulu deh hahahaha
 |
| ini dia antrian jeep nya |
 |
| sunrise selfie |
Perjuangan belum selesai, setelah berhasil melewati tangga ternyata sunrise hampir habis :( dan berkabut. Kecewa dan putus asa kami cuma duduk-duduk aja sambil istirahat. Ternyata Tuhan masih sayang sama kami dan kabut pun menyingkir. Sekali lagi kami cuma bisa mlongo. pemandangannya ajibb banget. Gunung Batok, Kawah Bromo, dan Mahameru kelihatan semuanya.
 |
| FULL TEAM! |
 |
| Gn. Batok, Kawah Bromo, Mahameru :) |
 |
| speechless lihat lights of God |
 |
| pemandangan saat turuh dari pos pendakian 2, lebih deket :o |
Sekali lagi rombongan kami di "opyak-opyak" sama bapak sopir jeep disuruh cepetan turun untuk melanjutkan perjalanan. Ya maap Pak, habisnya nikmat banget duduk santai sambil ngelihatin pemandangan yang ajib. hehehe
Perjalanan lanjut ke Savana dan Bukit Tubby. Dibilang begini karena bukitnya menyerupai rumah teletubbies. Kami datang saat habis musim kemarau, sehingga rumputnya masih kuning. Coba datang saat peralihan musim hujan ke kemarau, rumputnya hijau tapi hujan sudah tidak turun. Rumput kuning ini bak permadani emas. Nggak kalah keren dari rumput hijau. Hahahah
Namanya belom sarapan, ada tukang bakso mangkal langsung aja beli. Cuma Rp 5000,- tapi ya gitu, tidak higienis.
Puas foto-foto, kami pindah ke Pasir Berbisik. Lucu banget, di tempat ini memang cuma pasir tapi pas kita diem, kita bisa denger desiran pasir yang kena angin menimbulkan suara seperti bisikan gitu. Tempatnya bagus juga untuk foto-foto hahahaha
Destinasi terakhir: Kawah Bromo. Jeep cuma bisa sampai parkiran aja. Padahal dari parkiran ke kawah itu jauh dan jalannya berpasir. Yang gak mau capek bisa naik kuda dengan tarif Rp 100,000,- PP. Mahal akhirnya kami jalan kaki walaupun sambil ngeluh-ngeluh capek. Awalnya track cuma kaya lapangan, lama-lama kaya bajingan. soalnya nanjak terus T_T
Finally! sampai di tangga juga. sudah capek masih harus naik tangga. Kepalang basah sudah sampai sini masa gak naik ke kawah. Pelan-pelan kami mulai menaiki tangga dan tak berapa lama pun sampai juga. Diatas cuma ada pasir doang sih, tapi sekali lagi pemandangannya bikin takjubbb!
Puas menikmati ciptaan Tuhan di Bromo, kami kembali ke penginapan. Mandi, makan siang, dan beres-beres. Kami dijemput Bison jam 12.00 dan tiba di Stasiun Probolinggo sekitar jam 14.00. Nasib buruk menimpa kami yang ternyata ketinggalan Bus Eka jurusan jogja yang berangkat jam 12.00. Padahal bis selanjutnya baru ada jam 18.00. Muter-muter di terminal kami memutuskan naik travel dengan tarif Rp 70.000 per kepala yang juga berangkat jam 18.00 -__-
Ya sudah kami cuma istirahat mulai dari makan sampai main remi di warung terminal sampai akhirnya Travel siap berangkat.
Day 4
Subuh sekitar jam 04.30 kami sudah sampai di Jogja. Berpisah di perhentian masing-masing. :)
Yang harus dipersiapkan:
- Carrier atau daypack
- Jaket wind-breaker dengan dalaman bahan polar.
- Jangan pakai jeans, karena dingin, berat dan kaku. lebih baik pakai celana kain dobel dengan legging.
- Sarung tangan full.
- Kupluk yang menutup telinga.
- Syal.
- Masker, berguna saat mendaki karena banyak debu dan pasir.
- Kacamata anti debu.
- Sleeping bag.
- Sepatu gunung, minimal sepatu keds yang nyaman untuk jalan. Sangat tidak disarankan untuk pakai sandal jepit/flat shoes/sepatu cantik.
- Extra kaos kaki.
- Sweater dan celana training
Perjalanan abrakan alias tanpa persiapan ternyata seru juga. Murah meriah karena satu orang kira-kira gak sampai Rp 500.000,- tapi udah dapet pengalaman keren dan tak terlupakan yang lokasinya gak terlalu jauh dari Jogja :)
Total Pengeluaran YOGYAKARTA - BROMO
Jogja - Surabaya: KA. Gaya Baru Malam 11.00-02.00 Rp 35.000,-
Gubeng - Wonokromo: KA. Komuter Rp 2.000,-
Bungur Asih - Probolinggo: Bus Ladju Rp 20.000,-
Probolinggo - Bromo: Bison (Elf) Rp 25.000,-
Penginapan: Rumah Rp 400.000 diisi 10 orang Rp 40.000,-
Jeep: 400.000 diisi 5 orang Rp 80.000,-
Bromo - Probolinggo: Bison (Elf) Rp 25.000,-
Probolinggo - Jogja: Travel Rp 70.000,- (+)
TOTAL Rp 297.000,-
*)biaya ini diluar pengeluaran untuk makan, rokok, kuda, dan souvenir
Hi! Apa ada no tlp untuk jeep nya? :)
ReplyDeleteThanks!
Hi! Apa ada no tlp untuk jeep nya? :)
ReplyDeleteThanks!
HI! maaf gak ada. Tapi tidak sulit untuk menemukan jeep di Bromo. Tidak perlu reservasi jauh-jauh hari kok. Begitu sampai bromo langsung cari jeepnya saja :) thanks sudah mampir :)
Delete